Yogyakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat pesisir dan pengguna jasa laut. Perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi berpotensi mengalami gelombang tinggi dalam beberapa hari ke depan, terhitung mulai akhir Juli hingga 3 Agustus 2025.
Gelombang yang berpeluang mencapai ketinggian antara 2,5 hingga 4 meter ini tergolong dalam kategori tinggi hingga sangat tinggi, dan dapat membahayakan aktivitas pelayaran serta warga yang beraktivitas di sekitar pantai.
Penyebab Gelombang Tinggi
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, melalui siaran pers, menjelaskan bahwa fenomena gelombang tinggi ini disebabkan oleh adanya pola tekanan udara rendah di sekitar Samudra Hindia bagian selatan. Tekanan rendah tersebut memicu peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan selatan Jawa, termasuk DIY.
“Kecepatan angin di wilayah perairan selatan bisa mencapai lebih dari 25 knot. Kombinasi antara angin kencang dan pola arus laut menyebabkan gelombang laut meningkat secara signifikan,” jelasnya.
Dampak Terhadap Aktivitas Laut dan Pesisir
BMKG mengimbau nelayan, pelaku wisata bahari, dan pelayaran kapal kecil agar meningkatkan kewaspadaan dan menunda aktivitas di laut bila diperlukan. Aktivitas seperti berenang, memancing dari karang, serta wisata air lainnya juga berpotensi membahayakan keselamatan jiwa jika dilakukan tanpa memperhatikan kondisi cuaca.
Di sisi lain, gelombang tinggi juga berpotensi menyebabkan rob (banjir pesisir) di beberapa titik pantai yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, terutama saat pasang maksimum.

Baca juga: Kementrian ESDM Menetapkan 24 Situs di DIY sebagai Geopark Nasional
Pantai-Pantai yang Perlu Diwaspadai
Sejumlah pantai di wilayah selatan Yogyakarta yang patut mendapat perhatian lebih antara lain:
-
Pantai Parangtritis
-
Pantai Baron
-
Pantai Glagah
-
Pantai Drini
-
Pantai Samas
Pantai-pantai ini dikenal sebagai tujuan wisata favorit, terutama saat akhir pekan, dan sering dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Himbauan BMKG dan Pemerintah Daerah
BMKG DIY bersama Pemerintah Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo mengimbau seluruh pengelola wisata dan warga untuk memasang rambu peringatan, membatasi zona aktivitas di tepi pantai, dan aktif menyosialisasikan informasi peringatan gelombang tinggi kepada wisatawan.
“Kami minta para petugas SAR, lifeguard, dan pengelola kawasan wisata bahari tetap siaga. Bila perlu, tutup sementara area-area berisiko tinggi agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan,” ujar salah satu pejabat BPBD DIY.
Tips Keselamatan Saat Liburan di Pantai
Bagi masyarakat yang tetap ingin berkunjung ke pantai, berikut beberapa tips yang disarankan:
-
Periksa informasi cuaca dan gelombang terbaru dari BMKG sebelum berangkat.
-
Hindari berenang atau bermain terlalu dekat dengan bibir pantai.
-
Waspadai tanda-tanda arus balik (rip current).
-
Perhatikan instruksi dan larangan dari petugas di lapangan.
-
Segera menjauh dari area pantai jika melihat perubahan mendadak pada ombak atau angin.
Kesimpulan
Fenomena gelombang tinggi di perairan selatan DIY bukanlah hal baru, namun tetap memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Keselamatan adalah prioritas utama, baik bagi warga lokal, pelaku usaha wisata, maupun para wisatawan yang hendak menikmati keindahan pantai selatan.
BMKG akan terus memantau kondisi laut dan memperbarui peringatan secara berkala. Masyarakat diimbau tetap mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya pada isu-isu yang belum diverifikasi. Tetap waspada, tetap aman.