, ,

Pembakar Sampah Portabel Yang Ramah Lingkungan

oleh -110 Dilihat

Gelora: Inovasi Mahasiswa UGM Hadirkan Solusi Bakar Sampah Rumah Tangga yang Aman dan Ramah Lingkungan

Yogyakarta- Problema sampah rumah tangga di Indonesia yang kian menggunung telah menginspirasi lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menciptakan terobosan brilian. Mereka merancang Gelora, sebuah incinerator atau alat pembakar sampah portabel skala rumah tangga yang tidak hanya praktis tetapi juga menjawab tantangan lingkungan akan emisi gas berbahaya.

Pembakar Sampah Portabel Yang Ramah Lingkungan
Pembakar Sampah Portabel Yang Ramah Lingkungan

Baca Juga : Bukannya Dapat Penumpang, Driver Ojol Ini Malah Berhadapan Dengan Amukan Dan Celurit

Inovasi cerdas ini adalah buah karya Tim Pekan Kreativitas Mahasiswa Karya Inovatif (PKM-KI) UGM. Kelima inovator muda tersebut adalah Amir Fren Afrizal, Fa’iq Al-Baihaqi, Mohammad Lathif Adani, Muhammad Zulfa Azizi, dan Rahma’ Alya Nabila Damayanti. Berasal dari latar belakang yang sama, yaitu Program Studi Teknologi Rekayasa Elektro Sekolah Vokasi UGM, mereka dibimbing secara langsung oleh Ma’un Budiyanto, S.T., M.T.

Dari Keprihatinan Menjadi Aksi Nyata

Latar belakang penciptaan Gelora berangkat dari data yang memprihatinkan. Amir Fren Afrizal, selaku Ketua Tim, menjelaskan bahwa volume sampah rumah tangga di Indonesia telah mencapai angka yang fantastis, lebih dari 34 juta ton setiap tahunnya. Sayangnya, sebagian besar dari sampah ini tidak terkelola dengan optimal, khususnya di kawasan permukiman padat penduduk yang minim lahan.

“Keterbatasan teknologi pengolahan sampah skala kecil dan terjangkau menjadi akar masalahnya. Hal ini membuat masyarakat kesulitan untuk berpartisipasi aktif dalam gerakan pengurangan sampah di tingkat paling dasar, yaitu rumah tangga,” papar Amir melalui keterangan tertulis Humas UGM.

Dari situlah, ide untuk menciptakan sebuah alat yang mampu mengubah sampah menjadi abu dengan cara yang aman, efisien, dan ramah lingkungan mulai digarap.

Desain Inovatif: Mengutamakan Keamanan dan Kepraktisan Pengguna

Salah satu Pembakar Sampah keunggulan utama Gelora terletak pada desainnya yang memprioritaskan keamanan dan kemudahan. Muhammad Zulfa Azizi, yang bertanggung jawab atas desain mekanis, memastikan alat ini dibangun dari material unggulan.

“Kami memilih bahan batu tahan api dan besi tahan panas sebagai komponen utama. Ini untuk memastikan pengguna tetap terlindungi dari suhu tinggi selama proses pembakaran berlangsung,” jelas Zulfa.

Tidak hanya kokoh, Gelora juga didesain dengan konsep portabel. Dilengkapi dengan roda dan gagang yang ergonomis, alat ini dapat dengan mudah dipindahkan ke berbagai spot di halaman rumah. Untuk lapisan keamanan ekstra, tubuh Gelora dilapisi oleh tiga isolator panas yang berfungsi menjaga suhu permukaan luar tetap aman untuk disentuh.

Dikendalikan oleh Teknologi Cerdas dan Sistem Filtrasi Canggih

Di balik bodinya yang kokoh, Gelora ditenagai oleh kecerdasan teknologi. Fa’iq Al-Baihaqi dan Lathif Adani mengembangkan sistem kendali berbasis mikrokontroler ESP32. Sistem ini menjadi “otak” dari Gelora, yang memungkinkan pengguna memantau proses pembakaran secara real-time.

“Melalui layar LCD yang terpasang, pengguna dapat melihat langsung data suhu pembakaran dan kadar emisi gas karbon monoksida (CO) yang dihasilkan. Fitur monitoring ini memungkinkan pembakaran berlangsung dalam kondisi optimal, sehingga lebih aman dan efisien,” terang Fa’iq.

Aspek ramah lingkungannya tidak main-main. Rahma’ Alya Nabila Damayanti, anggota tim lainnya, fokus pada pengembangan sistem filtrasi mutakhir. Filter inilah yang menjadi kunci untuk menekan emisi gas berbahaya hasil pembakaran.

Pembakar Sampah Yang tak kalah praktis, komponen filter karbon aktif pada alat ini menggunakan mekanisme plug and play. Artinya, pengguna dapat dengan mudah mengganti filter tersebut layaknya mengganti cartridge printer, sehingga perawatan alat menjadi sangat sederhana.

Harapan untuk Masa Depan Lingkungan yang Lebih Baik

Pembimbing tim, Ma’un Budiyanto, menyampaikan harapan besarnya terhadap inovasi anak didiknya. Ia berharap Gelora tidak berhenti sebagai prototipe, tetapi dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai Teknologi Tepat Guna yang mampu mendorong kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah.

“Kehadiran Gelora kami harapkan dapat menjadi langkah nyata menuju penerapan ekonomi sirkular, di mana sampah dapat dikelola secara mandiri berbasis komunitas. Ini bukan sekadar alat, tapi bagian dari solusi berkelanjutan untuk masalah nasional,” pungkas Ma’un.

Mengenal Gelora Lebih Dekat: Cara Kerja dan Dampak bagi Masyarakat

Setelah memahami konsep dasarnya, mari kita lihat bagaimana Gelora beroperasi dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, pengguna hanya perlu memilah sampah organik dan anorganik, karena Gelora dirancang khusus untuk membakar sampah organik dan sejenisnya dengan optimal. Selanjutnya, pengguna menyalakan alat melalui panel kontrolnya yang sederhana.

Selama proses pembakaran berjalan, sistem elektronik berbasis ESP32 langsung bekerja. Sensor suhu dan gas mulai memantau kondisi di dalam ruang bakar secara real-time. Selain itu, layar LCD menampilkan data suhu dan kadar karbon monoksida secara langsung, sehingga pengguna tidak buta terhadap apa yang terjadi di dalam alat. Sebagai contoh, jika suhu melebihi ambang batas aman, sistem akan memberikan peringatan.

Di saat yang bersamaan, sistem filtrasi buatan Rahma’ Alya dan tim aktif menyaring gas buang. Filter karbon yang dapat diganti dengan mudah ini menjebak partikel berbahaya dan gas beracun. Akibatnya, asap yang keluar dari cerobong Gelora sudah jauh lebih bersih dan aman bagi lingkungan sekitar dibandingkan pembakaran sampah konvensional di tempat terbuka.

Masa Depan dan Potensi Pengembangan Gelora

Tim mahasiswa tidak berhenti pada prototipe ini saja. Kedepannya, mereka telah merencanakan beberapa penyempurnaan. Misalnya, mereka berencana mengintegrasikan Gelora dengan aplikasi smartphone. Dengan demikian, pengguna dapat memantau dan mengontrol pembakaran dari jarak jauh.

Tidak hanya itu, mereka juga sedang mengeksplorasi pemanfaatan panas yang dihasilkan. Panas sisa pembakaran berpotensi mereka alihfungsikan untuk pengering hasil pertanian atau pemanas air skala kecil. Dengan cara ini, nilai ekonomi dari alat ini akan semakin meningkat dan mendukung konsep ekonomi sirkular yang mereka usung.

Secara keseluruhan, kehadiran Gelora membawa angin segar bagi solusi persampahan di Indonesia. Inovasi ini membuktikan bahwa teknologi tepat guna yang lahir dari kampus dapat langsung menjawab permasalahan di masyarakat. Pada akhirnya, kolaborasi antara akademisi dan industri inilah yang akan menciptakan dampak berkelanjutan untuk mengatasi krisis sampah nasional.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.