Komisi VII DPR RI Kunjungi Kampung Batik Giriloyo Yogyakarta, Dukung UMKM dan Warisan Budaya Lokal
YOGYAKARTA — Kampung Batik Giriloyo, salah satu sentra batik tulis tertua dan terkenal di Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat kunjungan istimewa dari Komisi VII DPR RI, yang membidangi energi, riset, dan teknologi. Kunjungan ini menjadi bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan UMKM lokal serta pelestarian warisan budaya bangsa.
Rombongan Komisi VII DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi, didampingi perwakilan dari kementerian terkait dan tokoh masyarakat, disambut hangat oleh para pengrajin batik serta warga setempat di Giriloyo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.
Dalam kunjungan tersebut, para anggota dewan melihat langsung proses pembuatan batik tulis tradisional yang masih menggunakan teknik pewarnaan alami dan motif-motif klasik khas Mataraman.
“Kami sangat mengapresiasi dedikasi para pengrajin di Giriloyo dalam menjaga budaya batik tulis ini. Mereka bukan hanya mempertahankan seni, tapi juga menggerakkan ekonomi lokal,” ujar salah satu anggota Komisi VII DPR RI.
Dorong Hilirisasi Produk dan Inovasi Energi Ramah Lingkungan
Selain menyoroti nilai seni dan budaya, kunjungan Komisi VII juga membawa misi untuk mendorong pemanfaatan teknologi dan energi terbarukan dalam proses produksi batik. Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah penggunaan tungku dan pewarna yang ramah lingkungan, guna menjaga keberlanjutan usaha sekaligus mengurangi dampak terhadap lingkungan.
“Ini menjadi bagian dari semangat hilirisasi. Kita ingin produk batik tidak hanya dikenal karena motifnya, tetapi juga karena prosesnya yang inovatif, efisien, dan berkelanjutan,” ujar perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang turut hadir.
Komisi VII juga menyarankan agar pelaku UMKM di Giriloyo mulai menjajaki pemanfaatan panel surya untuk kebutuhan listrik, serta peralatan produksi hemat energi yang bisa didukung lewat program-program kementerian.

Baca juga: Dinkes Yogyakarta Uji Tikus Dari Lokasi Pasien Meninggal Akibat Leptospirosis
Komitmen DPR Dorong UMKM Naik Kelas
Kampung Batik Giriloyo dianggap sebagai model UMKM berbasis budaya yang sukses bertahan di tengah gempuran modernisasi dan produk industri massal. Komisi VII DPR RI pun berkomitmen untuk terus mendorong pemerintah memberikan akses pembiayaan, pelatihan, dan digitalisasi kepada para pengrajin agar mampu menembus pasar nasional dan internasional.
“Batik Giriloyo harus naik kelas. Potensinya luar biasa, tinggal diberi dukungan yang tepat. DPR siap mengawal itu melalui kebijakan dan program yang menyentuh langsung kebutuhan pelaku UMKM,” tegas Wakil Ketua Komisi VII.
Harapan Pengrajin: Akses Pasar dan Digitalisasi
Para pengrajin batik Giriloyo menyambut positif kunjungan ini. Mereka berharap perhatian dari pemerintah pusat dan legislatif tidak berhenti pada kunjungan semata, tetapi juga diwujudkan dalam bantuan nyata seperti akses pasar, pengembangan branding, hingga pelatihan digital marketing.
“Kami siap berinovasi, tapi perlu pendampingan dan fasilitas. Kalau batik bisa dijual secara online ke luar negeri, tentu pendapatan juga akan naik,” ungkap salah satu pengrajin.
Menjaga Warisan, Menggerakkan Ekonomi
Kampung Batik Giriloyo bukan hanya simbol budaya, tetapi juga penggerak ekonomi masyarakat. Dengan kunjungan ini, diharapkan ada sinergi lebih kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menjaga warisan leluhur sambil membangun kemandirian ekonomi lokal yang tangguh.