, ,

Dinkes Yogyakarta Uji Tikus Dari Lokasi Pasien Meninggal Akibat Leptospirosis

oleh -40 Dilihat

Dinkes Yogyakarta Lakukan Uji Tikus di Lokasi Pasien Meninggal Karena Leptospirosis, Ini Penjelasannya

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta bergerak cepat menyusul kasus kematian seorang warga akibat leptospirosis, penyakit infeksi serius yang ditularkan melalui bakteri Leptospira—umumnya ditemukan dalam urin tikus. Langkah cepat ini dilakukan untuk mengevaluasi potensi penyebaran penyakit dan mencegah kasus serupa terulang.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengambilan sampel tikus dari lingkungan tempat tinggal pasien, yang kemudian diuji laboratorium untuk mendeteksi keberadaan bakteri penyebab leptospirosis.

Kasus Leptospirosis yang Berujung Maut

Menurut laporan resmi Dinkes, pasien yang meninggal sebelumnya mengalami gejala demam tinggi, nyeri otot, hingga gangguan organ seperti ginjal dan hati, yang merupakan ciri khas infeksi leptospirosis berat. Meski sempat dirawat di fasilitas medis, nyawanya tidak tertolong.

Pasien diketahui tinggal di kawasan padat penduduk dengan sanitasi yang belum ideal dan sistem drainase yang rawan banjir—kondisi yang sangat mendukung keberadaan tikus dan penyebaran leptospira.

“Pasien sudah mendapatkan penanganan medis, tapi kondisi klinisnya memburuk cepat. Kami duga infeksi sudah terjadi cukup lama sebelum dibawa ke rumah sakit,” jelas seorang pejabat dari Dinas Kesehatan.

Langkah Cepat: Uji Tikus di Lingkungan Sekitar

Sebagai bagian dari investigasi epidemiologi, tim Dinkes langsung menangkap sejumlah tikus dari area sekitar tempat tinggal korban. Hewan-hewan ini akan diperiksa di laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) untuk mengetahui apakah mereka membawa bakteri Leptospira.

Uji tikus ini penting untuk mengetahui sejauh mana risiko penularan di lingkungan sekitar, serta untuk memetakan potensi klaster baru. Jika hasilnya positif, maka Dinkes akan memperluas wilayah pemantauan dan melakukan tindakan pencegahan lanjutan, seperti penyemprotan disinfektan, pembagian antibiotik pencegahan, serta edukasi warga.

Dinkes
Dinkes

Baca juga: PSIM Yogyakarta Datangkan Pemainan Anyar Dede Sapari dan Diandra Diaz

Leptospirosis: Penyakit Mematikan dari Genangan Air dan Urin Tikus

Leptospirosis bukan penyakit baru, tapi masih sering diabaikan. Penyakit ini menyebar melalui air yang tercemar urin hewan, terutama tikus, dan bisa masuk ke tubuh manusia lewat luka terbuka, selaput lendir, atau bahkan kulit yang lembap terlalu lama.

Gejalanya mirip dengan flu atau demam berdarah, seperti demam tinggi, sakit kepala hebat, nyeri otot, mual, muntah, dan mata memerah. Dalam kasus berat, leptospirosis bisa menyebabkan kerusakan ginjal, hati, meningitis, bahkan kematian.

“Banyak masyarakat belum menyadari bahwa berjalan di genangan air tanpa alas kaki saat hujan atau banjir itu sangat berisiko,” kata petugas surveilans dari Dinkes.

Pencegahan: Edukasi dan Sanitasi adalah Kunci

Dinkes Yogyakarta kini tengah menggencarkan kampanye edukasi kepada warga, khususnya di daerah rawan banjir dan padat penduduk. Warga diminta:

  • Menghindari kontak langsung dengan air kotor/genangan tanpa pelindung kaki

  • Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, terutama dapur dan saluran air

  • Menutup rapat makanan dan minuman dari jangkauan tikus

  • Segera memeriksakan diri jika mengalami gejala demam tanpa sebab yang jelas

Pemerintah juga mengimbau agar warga melaporkan keberadaan tikus dalam jumlah banyak ke puskesmas atau RT/RW setempat agar bisa segera ditindaklanjuti.

Penutup

Kasus kematian akibat leptospirosis di Yogyakarta menjadi peringatan serius akan pentingnya kesadaran terhadap bahaya penyakit zoonosis—penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Langkah cepat Dinkes Yogyakarta dalam melakukan uji tikus dan investigasi epidemiologis menunjukkan komitmen tinggi dalam menjaga kesehatan publik.

Namun demikian, upaya pencegahan tidak akan berhasil tanpa keterlibatan aktif masyarakat, terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan dan waspada terhadap gejala yang mencurigakan. Air yang tampak bersih belum tentu bebas risiko — dan tikus bisa jadi pembawa bahaya yang tak terlihat.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.