Tragedi Dini Hari: Pejalan Kaki Tewas Tertabrak Bus Trans Jogja di Simpang Adisutjipto
Yogyakarta- Nuansa duka menyelimuti kawasan Jalan Jogja-Solo, Rabu (20/8/2025) dini hari. Sebuah insiden Tragedi merenggut nyawa seorang pejalan kaki perempuan setelah tertabrak bus Trans Jogja. Peristiwa memilukan ini terjadi di simpang tiga Adisutjipto, Maguwoharjo, Depok, Sleman, sekitar pukul 05.00 WIB, saat jalanan masih sepi dan cahaya pagi belum sepenuhnya menyingsing.

Baca Juga : Denda Rp 25 Juta untuk PSIM, Gara-gara Suporter Tandang Haddi di Surabaya
Korban yang meninggal dunia diidentifikasi sebagai YS (44), seorang warga Berbah, Sleman. Ia meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit akibat luka-luka parah yang dideritanya.
Detik-Detik Mencekam di Persimpangan
Berdasarkan penjelasan Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun, kronologi kejadian bermula dari bus Trans Jogja yang dikemudikan oleh SHR (57). Bus tersebut sedang melaju dari arah barat menuju timur. Sesampainya di simpang tiga Adisutjipto, sang sopir mulai membelokkan kendaraannya ke arah selatan.
“Pada saat yang bersamaan, korban YS sedang menyeberang jalan dari barat ke timur. Tabrakan pun tidak terelakkan,” ujar Salamun, menggambarkan momen nahas yang berlangsung sangat cepat itu.
Dampak tabrakan tersebut sangat fatal. Korban mengalami cedera yang sangat serius. “Korban mengalami luka patah pada kaki kanan dan kiri, serta lecet pada dagu. Ia meninggal dunia dalam perjalanan untuk mendapatkan pertolongan medis,” lanjut Salamun, memperjelas beratnya insiden tersebut.
Sopir Bus Diamankan dan Statusnya Masih Diselidiki
Merespons kejadian ini, pihak Kepolisian Resor Sleman (Polresta Sleman) langsung mengambil langkah cepat. Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto, mengonfirmasi bahwa sopir bus, SHR, telah diamankan untuk kepentingan penyelidikan.
“Saat ini pemeriksaan masih berlangsung. Statusnya masih sebagai saksi, dan proses penyelidikan masih terus dilakukan,” kata Mulyanto saat dikonfirmasi. Ia juga dengan tegas membantah isu bahwa ini merupakan kasus hit-and-run atau tabrak lari. “Bukan tabrak lari, saya tegaskan bukan. Sopir sama sekali tidak meninggalkan lokasi kejadian setelah insiden terjadi,” imbuhnya.
Respons Pilu dari Manajemen Trans Jogja
Sebagai operator layanan, PT Jogja Tugu Trans (JTT) turut menyampaikan sikapnya melalui pernyataan resmi. Andang Siswanto, Manager Operasional & Teknik PT JTT, menyatakan bahwa perusahaan sepenuhnya mempercayakan proses hukum yang sedang berjalan kepada kepolisian.
“Untuk insiden yang terjadi tadi pagi, semua kami serahkan ke pihak kepolisian, unit laka lantas Polres Sleman yang memproses. Hingga saat ini, kru bus masih berada di Polres Sleman dan bus berada di Polsek Depok Timur,” jelas Andang.
Di tengah kesedihan, pihak manajemen telah melakukan langkah-langkah humanity dengan mendatangi dan bertemu langsung dengan keluarga almarhumah. “Pihak manajemen PT JTT tadi sudah bertemu dengan pihak keluarga dan membantu penyelesaian administrasi di RS Panti Rapih (PDHI). Ini adalah tindakan pertama untuk memastikan tidak ada kendala di rumah sakit,” ujarnya.
Perusahaan menilai hal itu belum etis mengingat keluarga masih berada dalam kondisi berduka yang mendalam.
“Kalau untuk kompensasi dan hal lainnya, pihak manajemen belum bisa menjawab. Perlu ada musyawarah dengan pihak keluarga di waktu yang lebih tepat. Membahas hal tersebut saat ini, di puncak kesedihan, adalah hal yang tidak etis,” pungkas Andang menutup pernyataannya.
Tragedi ini kembali menyoroti pentingnya keselamatan bagi semua pengguna jalan, baik yang berkendara maupun pejalan kaki, terutama di area persimpangan yang rawan. Publik pun menanti hasil penyelidikan kepolisian untuk mengetahui penyebab pasti dan pertanggungjawaban dari insiden berdarah ini.