, ,

Selokan Mataram Nadi Kehidupan yang Tersumbat Sampah

oleh -29 Dilihat

Dari Tumpukan Sampah Menuju Surga Kano: Kisah Pemuda Trini yang Menghidupkan Kembali Selokan Mataram

Yogyakarta- Sebuah kanal bersejarah membelah jantung Daerah Istimewa Yogyakarta. Selokan Mataram, dibangun dengan susah payah pada masa pendudukan Jepang (1942-1944), bukan hanya saluran irigasi—ia adalah nadi kehidupan bagi sawah-sawah yang menghijau, membentang sepanjang 31,2 kilometer dari Sungai Progo di Magelang hingga Sungai Opak di Sleman. Sebagai cagar budaya, setiap tetes airnya menyimpan cerita. Namun, selama bertahun-tahun, cerita itu hampir tenggelam oleh tumpukan sampah yang menggerogoti keindahan dan fungsinya.

Selokan Mataram Nadi Kehidupan yang Tersumbat Sampah
Selokan Mataram Nadi Kehidupan yang Tersumbat Sampah

Baca Juga : Delapan Dekade Ikrar Persatuan Membaca Kembali Makna Sumpah Pemuda dari Tembok Keraton

Di sebuah dusun kecil, Trini, di Kecamatan Gamping, sekelompok pemuda memandang selokan itu bukan sebagai masalah, tetapi sebagai tantangan yang harus ditaklukkan. Apa yang dimulai sebagai aksi bersih-bersih untuk memeriahkan lomba Agustusan, berubah menjadi sebuah gerakan cinta yang berkelanjutan.

“Bayangkan, di dasar selokan itu bukan hanya ada sampah rumah tangga, tetapi juga pecahan kaca, karung bekas, bahkan bangkai hewan,” kenang Ilham, salah satu inisiator gerakan, menggambarkan kondisi awal yang suram. Namun, keputusasaan itu tidak melumpuhkan semangat mereka. Justru, itulah yang memicu tekad baja.

Dengan sekop, sabit, dan semangat gotong royong, mereka mulai menyisir setiap jengkal Selokan Mataram

Mereka bekerja dengan prinsip yang jelas: membersihkan tanpa mengubah fungsi aslinya. “Kami survei, kami identifikasi titik-titik kritis. Yang penting, aliran air untuk petani harus kembali lancar,” ujar Ilham. Bagi mereka, ini lebih dari sekadar kerja bakti; ini adalah misi merawat warisan leluhur dan menjamin masa depan pertanian di wilayah mereka.

Aksi nyata mereka adalah seruan tanpa suara. Sebuah pesan kepada setiap warga yang melintas: mari jaga kebersamaan kita, mari jaga warisan kita. “Kami mulai dari kampung kami sendiri. Harapannya, seperti riak di air, kepedulian ini akan menyebar ke seluruh komunitas di sepanjang aliran selokan,” tambah Ilham penuh harap.

Dan buah dari kerja keras itu pun tiba, lebih manis dari yang pernah mereka bayangkan

Kini, air yang dahulu keruh dan berbahaya telah berubah menjadi jernih, mengalir lancar menyambut kehidupan baru. Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan pemandangan yang tak terduga: perahu kano berwarna-warni meluncur dengan lincah di atas permukaan Selokan Mataram yang memantulkan cahaya matahari. Decak kagum pun berdatangan dari warganet.

Ilham menegaskan, kegiatan berkano ini bukanlah tujuan utama. Itu hanyalah “bonus kebahagiaan”, bukti nyata bahwa upaya pelestarian lingkungan membawa keindahan yang bisa dinikmati bersama. “Kano itu muncul begitu saja, spontan. Melihat air begitu jernih, kami jadi ingin merasakannya. Yang utama tetaplah menjaga dan merawat,” katanya.

Kini, Selokan Mataram tidak lagi diam dalam sunyi. Ia hidup kembali, diwarnai riuh tawa anak-anak yang berkano, dan menjadi simbol harapan baru. Gerakan sunyi para pemuda Trini telah membuktikan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari aksi kecil, dan dari kepedulian yang tulus, lahir kebahagiaan yang bisa dinikmati oleh semua.

Dengan sekop, sabit, dan semangat gotong royong, mereka mulai menyisir setiap jengkal Selokan Mataram

Mereka bekerja dengan prinsip yang jelas: membersihkan tanpa mengubah fungsi aslinya. “Kami survei, kami identifikasi titik-titik kritis. Yang penting, aliran air untuk petani harus kembali lancar,” ujar Ilham. Bagi mereka, ini lebih dari sekadar kerja bakti; ini adalah misi merawat warisan leluhur dan menjamin masa depan pertanian di wilayah mereka.

Aksi nyata mereka adalah seruan tanpa suara. Sebuah pesan kepada setiap warga yang melintas: mari jaga kebersamaan kita, mari jaga warisan kita. “Kami mulai dari kampung kami sendiri. Harapannya, seperti riak di air, kepedulian ini akan menyebar ke seluruh komunitas di sepanjang aliran selokan,” tambah Ilham penuh harap.

Dan buah dari kerja keras itu pun tiba, lebih manis dari yang pernah mereka bayangkan

Kini, air yang dahulu keruh dan berbahaya telah berubah menjadi jernih, mengalir lancar menyambut kehidupan baru. Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan pemandangan yang tak terduga: perahu kano berwarna-warni meluncur dengan lincah di atas permukaan Selokan Mataram yang memantulkan cahaya matahari. Decak kagum pun berdatangan dari warganet.

Ilham menegaskan, kegiatan berkano ini bukanlah tujuan utama. “Kano itu muncul begitu saja, spontan. Melihat air begitu jernih, kami jadi ingin merasakannya. Yang utama tetaplah menjaga dan merawat,” katanya.

Kini, Selokan Mataram tidak lagi diam dalam sunyi.

Efek Berkelanjutan: Inspirasi yang Menyebar dan Masa Depan yang Cerah

Tak berhenti di situ, semangat para pemuda Trini ini mulai memicu gelombang inspirasi. Selanjutnya, komunitas-komunitas di sepanjang aliran Selokan Mataram lainnya mulai menunjukkan perhatian. Beberapa bahkan telah melakukan kunjungan untuk belajar langsung dan meniru model gotong royong yang sukses warga Trini lakukan.

Di samping itu, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Lingkungan Hidup juga memberikan perhatian dan apresiasi

Bahkan, mereka berencana menjadikan kawasan tersebut sebagai percontohan program community-based river management. Dukungan berupa sarana dan prasarana pun mulai mengalir untuk memastikan keberlanjutan program.

Tak hanya itu, para petani merasakan manfaat paling langsung. Alhasil, irigasi untuk sawah mereka kini lebih lancar dan airnya lebih bersih, yang pada akhirnya berpotensi meningkatkan hasil panen.

Yang lebih menggembirakan, para pemuda kini sedang merancang agenda baru. Mereka berencana mengembangkan ekowisata berbasis masyarakat di sekitar selokan. Rencananya, mereka akan menata area sekitar menjadi ruang terbuka hijau yang nyaman untuk rekreasi warga, sambil tetap mempertahankan nilai sejarah dan ekosistemnya.

Dengan demikian, upaya kecil di sebuah dusun tidak hanya mengubah sebuah kanal, tetapi juga menyatukan komunitas, menginspirasi banyak pihak, dan menciptakan nilai tambah bagi lingkungan serta ekonomi warga. Pada akhirnya, kisah Selokan Mataram menjadi bukti nyata bahwa ketika pemuda bergerak, seluruh elemen masyarakat bisa bersinergi untuk menciptakan perubahan yang berdampak luas dan berkelanjutan.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.