Yogyakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta resmi memulai program restorasi tiga sungai utama di wilayahnya sebagai langkah strategis untuk mengatasi permasalahan sedimentasi yang semakin parah. Program ini ditujukan tidak hanya untuk menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga memperkuat fungsi sungai sebagai penyangga kehidupan masyarakat.
Fokus pada Tiga Sungai Utama
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta menjelaskan, restorasi akan difokuskan pada tiga sungai yang melintasi kawasan padat penduduk. Ketiga sungai tersebut selama beberapa tahun terakhir mengalami pendangkalan akibat sedimentasi, limbah rumah tangga, dan aktivitas manusia di bantaran sungai.
“Restorasi ini penting karena sedimentasi yang menumpuk dapat mengurangi kapasitas sungai dalam menampung air, sehingga berpotensi menimbulkan banjir saat musim hujan,” ujarnya.
Penanganan Sedimentasi dan Normalisasi Aliran
Tahapan awal restorasi difokuskan pada pengerukan sedimentasi yang telah menumpuk di dasar sungai. Selain itu, normalisasi aliran dilakukan untuk memastikan air sungai dapat mengalir dengan lancar hingga ke hilir.
“Selain pengerukan, kami juga memperkuat tebing sungai dengan bronjong dan vegetasi alami, supaya erosi bisa ditekan. Jadi bukan hanya bersih, tapi juga ramah lingkungan,” jelasnya.

Baca juga: Polisi Bongkar Dalang 4 Otak di Balik Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank Ilham
Libatkan Masyarakat dan Komunitas Lingkungan
Program restorasi ini tidak hanya mengandalkan pemerintah, tetapi juga melibatkan masyarakat dan komunitas pecinta lingkungan. Pemkot berharap warga di sekitar bantaran sungai ikut menjaga kebersihan serta tidak lagi membuang sampah ke sungai.
Wali Kota Yogyakarta menegaskan bahwa restorasi akan berhasil jika ada kesadaran bersama. “Ini bukan hanya pekerjaan pemerintah, tetapi gerakan kolektif. Sungai adalah bagian dari kehidupan kita, maka harus kita rawat bersama,” katanya.
Manfaat Jangka Panjang
Dengan adanya restorasi, Pemkot Yogyakarta menargetkan tidak hanya mengurangi risiko banjir, tetapi juga menghidupkan kembali ekosistem sungai. Sungai yang bersih diharapkan bisa menjadi ruang publik yang bermanfaat, baik sebagai tempat edukasi, rekreasi, maupun destinasi wisata berbasis lingkungan.
“Kami ingin sungai di Yogyakarta kembali hidup, bisa menjadi kebanggaan warga sekaligus daya tarik wisata kota,” tambah Wali Kota.