, ,

mantan Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk dugaan Kasus korupsi sebagai tersangka

oleh -284 Dilihat

Babak Baru Kasus Korupsi PT Sritex: Mantan Dirut Ditahan, Skandal Triliunan Rupiah Terkuak

Yogyakarta- Kasus dugaan korupsi fasilitas kredit PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) memasuki babak baru setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Iwan Kurniawan Lukminto (IKL), mantan Direktur Utama perusahaan tekstil raksasa tersebut, sebagai tersangka.

mantan Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk dugaan Kasus korupsi sebagai tersangka
mantan Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk dugaan Kasus korupsi sebagai tersangka

Baca Juga :  Polda DIY menyerahkan enam tersangka kasus tanah Mbah Tupon ke kejaksaan

Bukti Kuat dan Pemeriksaan Intensif

Tim penyidik Jampidsus Kejagung telah mengumpulkan 277 keterangan saksi dan memeriksa 4 ahli sebelum memutuskan menetapkan IKL sebagai tersangka.

Dengan demikian, total tersangka dalam kasus ini kini mencapai empat orang, yaitu:

  1. Iwan Kurniawan Lukminto (Mantan Dirut Sritex)

  2. Iwan Setiawan Lukminto (Saudara kandung IKL, mantan pemimpin Sritex)

  3. Dicky Syahbandinata (Eks-Direktur Keuangan)

  4. Zainudin Mapa (Pejabat terkait)

Profil Iwan Kurniawan Lukminto: Dari Tahta Bisnis ke Jeruji Hukum

Iwan Kurniawan Lukminto bukanlah nama asing di dunia bisnis Indonesia. Sebagai putra bungsu HM Lukminto, pendiri Sritex—perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara—Iwan tumbuh dalam lingkungan konglomerat.

  • Lahir: Surakarta, 22 Januari 1983

  • Pendidikan:

    • Administrasi Bisnis di Boston University (2001)

    • Northeastern University (2004)

    • Johnson & Wales University (2005)

  • Karier di Sritex:

    • Mulai dari divisi produksi

    • Naik jabatan sebagai Direktur Divisi Garment

    • Wakil Dirut (2014)

    • Dirut (Maret 2023) menggantikan kakaknya, Iwan Setiawan Lukminto

Selain bisnis, Iwan aktif di berbagai organisasi, seperti:

  • Ketua Dewan Pimpinan Kota (DPK) Apindo Surakarta (2018–2023)

  • Ketua Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (2020–sekarang)

  • Pendiri Tumurun Museum, galeri seni kontemporer di Solo

Pada 2020, Forbes mencatat kekayaannya mencapai US$ 515 juta (Rp8 triliun), menjadikannya salah satu dari 50 orang terkaya di Indonesia.

Runtuhnya Kerajaan Sritex: Dari Pailit hingga PHK Massal

Kasus korupsi ini muncul di tengah kemunduran bisnis keluarga Lukminto. Pada 1 Maret 2025, Sritex resmi pailit dengan total utang mencapai Rp26 triliun (USD 1,6 miliar).

Kronologi Kebangkrutan Sritex:

  • 2 September 2024: Digugat PT Indo Bharat Rayon atas tunggakan utang.

  • 23 Oktober 2024: Pengadilan Niaga Semarang membatalkan perjanjian perdamaian dan memperberat posisi Sritex.

  • Februari 2025: Pengadilan menyatakan Sritex dan tiga anak usahanya pailit.

Dampaknya, 11.025 karyawan di-PHK secara bertahap:

  • 340 orang (Agustus 2024)

  • 1.081 orang (Januari 2025)

  • 9.604 orang (26 Februari 2025)

Operasional perusahaan berakhir pada 28 Februari 2025, menandai tamatnya sejarah 58 tahun Sritex sebagai raksasa tekstil Asia Tenggara.

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan menjamin hak-hak pekerja, termasuk Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Namun, pesangon masih menunggu hasil likuidasi aset.

Sementara itu, Kejagung terus mendalami kasus ini. Spekulasi berkembang bahwa ada pihak lain yang terlibat, termasuk dugaan kolusi dengan oknum perbankan.

“Ini bukan sekadar kasus korupsi, tapi juga tragedi bagi ribuan pekerja yang kehilangan mata pencaharian,” ujar seorang pengamat hukum ekonomi.

Pola Transaksi Mencurigakan Terungkap

Analisis tim forensik keuangan menemukan pola transfer tidak wajar selama 3 tahun terakhir. Dana mengalir melalui tiga tahap:

  1. Dari rekening utama Sritex ke anak perusahaan

  2. Lalu berpindah ke perusahaan cangkang di Singapura

  3. Akhirnya masuk ke rekening pribadi tersangka

“Kami sudah mengidentifikasi 17 transaksi mencurigakan senilai total Rp1,2 triliun,” jelas kepala tim investigasi sambil menunjukkan grafik aliran dana.

Karyawan Berguguran: Kisah Pilu di Balik Kebangkrutan

Sementara para tersangka berurusan dengan hukum, ribuan mantan karyawan masih berjuang:

• Rina (38 tahun), mantan quality control, kini bekerja serabutan sebagai pembantu rumah tangga
• Budi (45 tahun), teknisi senior, terpaksa jualan bakso keliling
• Kelompok mantan pekerja membentuk koperasi untuk saling membantu

“Kami ingin keadilan, tapi yang lebih penting saat ini adalah bisa makan,” ucap perwakilan mereka dengan mata berkaca-kaca.

Investor Asing Melirik, Tapi…

Beberapa perusahaan tekstil global mulai menunjukkan ketertarikan:

  • Vietnam Textile Group tertarik mengambil alih 2 pabrik

  • China Garment Corp bernegosiasi untuk divisi garment

  • Investor lokal masih ragu karena beban utang yang besar

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Tim hukum memprediksi perkembangan kasus dalam waktu dekat:
→ Pekan depan: Pemeriksaan saksi kunci dari pihak bank
→ Dua minggu lagi: Konferensi pers update penyidikan
→ Bulan depan: Kemungkinan penambahan tersangka baru

Yang pasti, drama korupsi Sritex masih panjang. Kami akan terus memantau dan menyajikan fakta terbaru untuk Anda.

Baca juga perkembangan terkait:
✓ [Daftar Perusahaan Tekstil Pengganti Sritex]
✓ [Jalan Berliku Kasus Korupsi Perusahaan Besar]
✓ [Kisah Inspiratif Mantan Karyawan Bangkit Usaha]

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.