,

DPRD DIY Dorong Pemda Perkuat Komunitas Tangguh Bencana

oleh -158 Dilihat

Eko Suwanto Tekankan Pentingnya Kolaborasi, Dorong Pemda DIY Perkuat Infrastruktur dan Kapasitas Masyarakat Tangguh Bencana

Yogyakarta- Dalam upaya membangun ketahanan daerah menghadapi ancaman multi-bencana, Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, secara tegas mendorong seluruh Pemerintah Daerah Pemda di wilayah Istimewa Yogyakarta untuk memperkuat dan mengonsolidasi komunitas masyarakat tangguh bencana. Tidak hanya sekadar wacana, langkah konkret berupa penyediaan sarana dan prasarana pendukung yang memadai juga menjadi poin utama yang ditekankan.

DPRD DIY Dorong Pemda Perkuat Komunitas Tangguh Bencana
DPRD DIY Dorong Pemda Perkuat Komunitas Tangguh Bencana

Baca Juga : Sultan HB X Beri Peringatan Keras soal Mafia Tanah Yang Libatkan Perangkat Desa di DIY

Ajakan ini disampaikan Eko Suwanto dalam sebuah dialog interaktif dan penuh semangat bersama perwakilan relawan bencana dari berbagai wilayah, termasuk Prenggan (Kotagede) dan Gowongan (Jetis), beberapa waktu lalu. Pada kesempatan itu, Eko tidak hanya mendengarkan aspirasi dan tantangan yang dihadapi para relawan di lapangan, tetapi juga memberikan sejumlah strategi penting untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan.

Simulasi dan Pemutakhiran Data Jadi Kunci

Eko menekankan bahwa pembangunan ketangguhan bencana harus dimulai dari perencanaan yang matang. Dia mengingatkan agar setiap kegiatan simulasi dan pelatihan penanggulangan kebencanaan diusulkan secara formal melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Hal ini memastikan bahwa program tersebut mendapatkan alokasi anggaran dan dukungan politik yang memadai dari pemerintah.

“Yang tidak kalah penting adalah pemutakhiran data. Pemetaan risiko bencana harus selalu diperbarui, termasuk menandai dengan jelas titik-titik evakuasi yang aman ketika bencana terjadi. Saya mendorong agar simulasi penanggulangan bencana menjadi agenda rutin. Wilayah seperti Gowongan dan Prenggan sangat potensial untuk menjadi pilot project pelatihan, terus ingatkan dan latih masyarakat untuk selalu siaga,” papar Eko dengan penuh semangat.

Apresiasi untuk Para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Di tengah seruannya, Eko tidak lupa menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua relawan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Dedikasi dan kerja keras merekalah yang menjadi tulang punggung kesiapsiagaan masyarakat.

“Terima kasih tak terhingga kepada seluruh relawan Forum PRB yang telah bekerja tanpa lelah. Edukasi dan latihan yang kalian lakukan secara terus-menerus, serta pemetaan potensi risiko, adalah fondasi yang sangat vital. Mari kita terus bersama-sama mengupdate pengetahuan dan data kita,” ungkapnya.

Belajar dari Pandemi: Mitigasi adalah Sebuah Protokol yang Harus Dibiasakan

Mengambil pelajaran berharga dari masa pandemi COVID-19 yang disebutnya ‘kejam’, Eko Suwanto menganalogikan protokol kesehatan dengan protokol kebencanaan. Keduanya membutuhkan kedisiplinan dan pembiasaan yang terus-menerus.

“Saya titip satu hal. Setiap relawan tangguh bencana juga dapat menjadi agen perubahan untuk mengingatkan warga tentang pentingnya protokol kesehatan. Kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan setelah berjabat tangan harus menjadi budaya,” pesannya.

Dia kemudian menyelipkan wejangan khas Jawa yang penuh makna: “Rumus urip, nek seneng akeh sing nekani, ngendangi pisan, melayat satu kali” (Dalam hidup, jika sedang senang banyak yang datang, tapi ketika meninggal, yang melayat hanya sekali). Wejangan ini merupakan seruan bijak untuk senantiasa menjaga kesehatan dan solidaritas, karena hidup penuh dengan ketidakpastian.

“Mari kita terus jaga kesehatan dan tingkatkan ketangguhan. Hadapi bencana dengan pengetahuan, persiapan, dan kebersamaan,” tutup Eko Suwanto mengakhiri dialog.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.