Nasib Pilu Bocah 8 Tahun: Ditemukan Tewas Membusuk di Kos, Ibu Hilang Usai Kejadian
Yogyakarta- Sebuah tragedi memilukan menerjang kawasan Penjaringan, Jakarta Utara. Seorang ayah harus menghadapi kenyataan pahit yang paling menghancurkan dalam hidupnya: menemukan putri kesayangannya, Bocah AR 8 Tahun, telah meninggal dunia dalam kondisi yang menyayat hati. Bocah malang itu ditemukan tewas, telanjang, dan sudah dalam keadaan membusuk di dalam kamar kos tempatnya tinggal.

Baca Juga : Kecelakaan Truk Tangki LPG Tewaskan Sopir di Gunungkidul, Operasi Penyelamatan 12 Jam
Rindu yang Berubah Menjadi Mimpi Buruk
Kisah pilu ini berawal dari kerinduan seorang ayah, yang berinisial S (42). Setelah berpisah dengan istrinya empat bulan silam, S berusaha menghubungi putri kecilnya. Namun, panggilan demi panggilan tak kunjung dijawab. Perasaan cemas dan khawatir mulai menyelimutinya. Dorongan untuk memastikan keadaan anaknya membawanya ke lokasi kos di Penjaringan pada dini hari itu.
Sesampainya di tempat, bersama dengan bantuan warga sekitar, S membuka kamar kos di lantai tiga yang ditinggali mantan istrinya, MKR (35), dan putri mereka. Apa yang ditemukan di dalam kamar itu adalah sebuah pemandangan yang tak akan pernah terlupakan. AR terbaring tak bernyawa, dalam kondisi yang memprihatinkan.
Kondisi Korban yang Memperihatinkan
Kapolsek Penjaringan, AKBP Agus Ady Wijaya, membenarkan temuan mengerikan tersebut. “Betul. Korban ditemukan tergeletak, tanpa busana, dan menengadah ke atas,” ujarnya kepada awak media, Selasa.
Yang membuat kasus ini semakin tragis adalah kondisi jasad AR yang sudah tidak lagi utuh. “Iya betul sudah membusuk. Berdasarkan analisa awal dari tim identifikasi yang olah TKP, diperkirakan sudah 5 hari meninggalnya,” imbuh Agus. Temuan ini mengindikasikan bahwa kematian AR telah terjadi hampir seminggu sebelum ditemukan, meninggalkan pertanyaan besar tentang apa yang terjadi selama hari-hari tersebut.
Misteri Hilangnya Sang Ibu
Uniknya, pada saat penemuan jasad AR, sang ibu, MKR, justru tidak berada di lokasi dan sempat menghilang. Kepergian wanita berusia 35 tahun itu menambah misteri dan kompleksitas kasus. Beberapa jam setelah kejadian, pihak kepolisian berhasil menemukan MKR dalam sebuah operasi patroli. Keterangannya tentu menjadi kunci utama untuk mengungkap rentetan peristiwa mengerikan yang menimpa putri kandungnya sendiri.
Penyelidikan Intensif Dilakukan
Untuk mengungkap kebenaran di balik kematian AR yang penuh teka-teki, polisi telah melakukan serangkaian langkah investigasi.Jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani proses autopsi. “Karena kondisi mayat sudah membusuk, sehingga permukaan luar tubuh jenazah sulit dianalisa kasat mata. Kami sedang menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya,” jelas Kapolsek Agus.
Hingga saat ini, penyebab kematian AR masih diselidiki. Polisi telah memeriksa keterangan setidaknya lima orang, termasuk tetangga di sekitar kos. Bukti elektronik juga tidak luput dari penyelidikan; rekaman CCTV di sekitar lokasi telah diamankan untuk ditelusuri lebih lanjut.
Koordinasi dengan Ahli Forensik
Guna menyibak tirai misteri ini, Kepolisian tidak bekerja setengah-setengah. Mereka melakukan koordinasi dengan berbagai bidang keahlian forensik. “Kami berkoordinasi dengan laboratorium forensik, digital forensik, dan psikologi forensik untuk mendukung upaya penyelidikan dan penyidikan,” pungkas Agus Ady Wijaya.
Penggunaan psikologi forensik mengisyaratkan bahwa polisi melihat kemungkinan adanya motif atau kondisi psikologis tertentu yang melatarbelakangi tragedi ini. Masyarakat pun menanti dengan harap-harap cemas, siapa dalang di balik nestapa yang menimpa keluarga ini.
Penyelidikan Berlanjut: Polisi Periksa Saksi Kunci dan Olah Bukti Digital
Penyelidikan pun memasuki fase yang lebih intens. Selanjutnya, tim penyidik fokus mengumpulkan keterangan dari orang-orang terdekat. Hingga saat ini, polisi telah memeriksa setidaknya lima orang saksi, termasuk tetangga terdekat yang tinggal satu lokasi kos. Bersamaan dengan itu, petugas juga mengamankan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk dianalisis lebih lanjut oleh tim digital forensik.
Sementara menunggu hasil autopsi, polisi mulai menyusun kronologi kejadian. Sebagai titik terang awal, mereka berhasil menemukan dan memeriksa sang ibu, MKR, beberapa jam setelah jasad ditemukan. Keterangan MKR menjadi kunci utama untuk melengkapi puzzle peristiwa ini. Selain itu, pihak kepolisian juga berkoordinasi erat dengan laboratorium forensik dan psikologi forensik. Kolaborasi ini bertujuan untuk menganalisis bukti fisik dan memahami dinamika psikologis yang mungkin melatarbelakangi tragedi tersebut.
Kronologi dan Motif Masih Jadi Misteri
Meskipun demikian, hingga berita ini diturunkan, motif dan penyebab pasti kematian AR masih diselimuti kabut misteri. Hasil autopsi dari RS Polri Kramat Jati sangat dinantikan untuk menentukan apakah ada unsur kekerasan atau kelalaian. Di sisi lain, kondisi jasad yang sudah membusuk memang menjadi tantangan tersendiri bagi tim identifikasi. Oleh karena itu, analisis dari psikolog forensik akan sangat membantu untuk memahami interaksi dalam keluarga korban sebelum peristiwa terjadi.