1.Genjatan Senjata Thailand Konflik –Kamboja: Genjatan Senjata Gagal, Korban Tewas Capai 35 Orang
Berita Yogyakarta Genjatan Senjata Thailand Ketegangan di perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah memburuk menjadi pertempuran yang mematikan sejak 24 Juli 2025, meski upaya genjatan senjata sempat diusulkan dan disetujui kedua pihak. Namun Thailand kemudian membatalkan komitmen tersebut hanya beberapa jam setelah persetujuan awal, membuat perundingan runtuh dan kekerasan meningkat kembali.
2. Korban Jiwa: Puluhan Orang Tewas
Dalam 4–5 hari konflik, korban tewas terus bertambah. Menurut data terbaru:
-
Total korban tewas mencapai sekitar 35 orang, meliputi kepada 13 warga sipil Thailand, 8 warga sipil Kamboja, serta puluhan personel militer kedua negara.
-
Lebih dari 200.000 orang terpaksa mengungsi, sebagian besar dari wilayah perbatasan yang terdampak langsung.
Salah satu cerita tragis muncul dari seorang wanita warga Thailand beserta kedua anaknya yang tewas terkena serangan roket saat membeli makanan ringan di jalan. Suaminya menyebut bahwa “dia adalah belahan jiwanya.”
Baca Juga: Khofifah dan Emil temui Sri Sultan bahas promosi pariwisata DIY-Jatim
3. Genjatan Senjata Thailand Upaya Internasional Meski Genjatan Gagal
-
Mantan Presiden AS Donald Trump memberikan tekanan diplomatis mengancam menunda perjanjian dagang jika konflik berlanjut, serta memfasilitasi tawaran gencatan senjata.
Kamboja menyerukan gencatan senjata tanpa syarat, menekankan bahwa agresi Thailand adalah provokasi, sementara Thailand tetap menghendaki pembicaraan bilateral sebagai jalan keluar utama.
4.Genjatan Senjata Thailand Inti Sengketa dan Mobilisasi Militer
Baik Thailand maupun Kamboja saling menuding sebagai pihak yang memulai serangan, dengan penggunaan
Rangkuman Konflik
| Aspek | Deskripsi |
|---|---|
| Kegagalan Genjatan | Kesepakatan dibatalkan oleh Thailand setelah awalnya disetujui |
| Korban Jiwa | Sekitar 35 tewas, termasuk militer dan warga sipil, puluhan sekolah tertimpa |
| Pengungsi | Lebih dari 200.000 warga mengungsi, menjadikan krisis kemanusiaan |
| Intervensi Asing | AS, PBB, ASEAN (Malaysia), dan China mendesak penyelesaian damai |
| Penyebab Konflik | Sengketa perbatasan lama, situs candi, peta kolonial, provokasi politik |
Kesimpulan: Dampak Tragis dan Harapan Perdamaian
Gagalnya genjatan senjata menandai eskalasi dramatis hubungan dua negara ASEAN. Hanya melalui diplomasi dan tanggung jawab moral, kedua pihak dapat meredam krisis dan mengembalikan harapan perdamaian bagi masyarakat kedua negara.
